Baptisan merupakan sakramen inisiasi Kristen yang melambangkan pembersihan dosa,yang artinya ialah orang yang sudah dibaptis ialah mereka yang sudah siap menyerahkan diri sepenuhnya kedalam tangan Tuhan.
Syarat penerimaan Baptis Bayi/Balita :
1. Orangtua mengisi formulir pendaftaran penerimaan Sakramen Permandian yang tersedia di Sekretariat Paroki St Teresia Jambi.
2. Lampirkan foto kopi: Surat Kawin Gereja orangtua, Akte Lahir, Kartu Keluarga Paroki / Buku Keluarga
3. Penulisan nama calon penerima Sakramen Permandian tidak boleh disingkat.
4. Orangtua Katolik Wajib mengikuti Pengakuan Dosa / Rekonsiliasi sebelum anak dibaptis/dipermandikan.
2. Lampirkan foto kopi: Surat Kawin Gereja orangtua, Akte Lahir, Kartu Keluarga Paroki / Buku Keluarga
3. Penulisan nama calon penerima Sakramen Permandian tidak boleh disingkat.
4. Orangtua Katolik Wajib mengikuti Pengakuan Dosa / Rekonsiliasi sebelum anak dibaptis/dipermandikan.
Syarat penerimaan Sakramen Permandian/Baptis Dewasa cukup dengan mengisi formulir pendaftaran.
Syarat penerimaan Baptis Remaja (10-17 tahun)
Pembaptisan dilaksanakan pada perayaan Paskah atau seputar Paskah.
- Usia antara 10-17 tahun dan belum dibaptis.
- Menyatakan keinginannya untuk dibaptis dalam Gereja Katolik.
- Ada ijin tertulis dari orang tua/wali dalam bentuk tanda tangan pada formulir “Pendaftaran Calon Baptis” (untuk mengikuti pelajaran sebagai calon baptis), serta kesanggupan untuk ikut membina/ mendampingi anak tersebut.
- Mengisi formulir dari ketua lingkungan/stasi yang berisi permohonan menjadi katekumen sekaligus ijin orang tua/wali.
- Mengikuti proses katekumenat lengkap yang lamanya tidak kurang dari satu tahun.
- Mengetahui tentang kebenaran-kebenaran iman dan kewajiban-kewajiban sebagai orang beriman Kristiani
Syarat penerimaan BAPTIS DEWASA (18-60 TAHUN)
Termasuk dalam kategori ini adalah mereka yang belum berusia 18 tahun tetapi sudah atau pernah menikah.
Pembaptisan untuk kelompok dewasa ini dilaksanakan setelah seluruh proses katekumenat selesai.
Pelaksanaannya diusahakan pada Malam Paska atau seputar Paskah.
- Belum dibaptis.
- Menyatakan dengan jelas niatnya untuk baptis dalam Gereja Katolik.
- Mengisi formulir dari ketua lingkungan/stasi yang berisi permohonan menjadi katekumen/calon baptis. Formulir diisi dengan lengkap dan benar serta ditandatangani oleh ketua lingkungan/stasi yang mempunyai kewajiban untuk ikut mendampingi calon baptis selama masa katekumenat.
- Bagi yang sudah menikah, tidak terkena halangan kanonis, khususnya dalam hal perkawinan.
- Bagi yang sudah menikah dengan pasangan yang non-Katolik dan pasangannya itu masih hidup, ada ijin tertulis dalam bentuk tanda tangan pada formulir “Pendaftaran Calon Baptis” (untuk mengikuti pelajaran sebagai calon baptis) sebagai bukti mengetahui dan menyetujui dari pasangan yang non-Katoik tersebut. Tanda tangan tersebut juga menjadi bukti yang menyatakan tidak adanya keberatan dari pihak non-Katolik bagi pasangannya untuk mengikuti katekumenat dan kelak dibaptis dalam Gereja Katolik.
- Mengikuti proses katekumenat lengkap yang lamanya tidak kurang dari satu tahun.
- Ada yang menjamin, sekurang-kurangnya guru agama dan atau Ketua Lingkungan/Stasi.
- Mengetahui tentang kebenaran-kebenaran iman dan kewajiban-kewajiban orang beriman Kristiani.
- Rajin mengikuti Perayaan Ekaristi, kegiatan di lingkungan/stasi, kategorial, dan kegiatan kemasyarakatan lainnya.
- Keterlibatan dalam kegiatan tersebut dan kehadiran dalam proses pendampingan sebagai calon baptis merupakan bagian dari syarat-syarat administrative dan ketentuan aktvitas yang harus dipenuhi oleh calon baptis.
- Bukti mengikuti kegiatan dan proses pendampingan persiapan baptis tersebut berupa tanda tangan dari pendamping persiapan baptis dan atau pemimpin kegiatan.
Orang Kristen butuh di Baptis oleh karena orang Kristen butuh dibaharui oleh Roh Tuhan agar tidak lagi menyerahkan diri kepada hal duniawi yang jahat dimata Tuhan ,melainkan kita berserah kepada Tuhan dan membiarkan diri kita dipimpin oleh Tuhan serta siap untuk hidup menurut jalan_Nya.
Karena penginjilan, pemuridan, dan baptisan adalah tidak terpisahkan, dengan demikian yang berhak membaptis adalah mereka yang sudah terlebih dahulu menjadi murid Kristus yang sejati termasuk mereka yang bukan rasul.Intinya, tidak semua orang boleh membaptis. Orang yang belum sungguh-sungguh menjadi murid (menunjukkan kesalehan dan memiliki pengajaran kuat) seyogyanya tidak menjalankan sakramen baptisan.
Cara Pembaptisan Orang Kristen Yang Biasa Dilakukan Gereja
Cara pembaptisan Kristen tidak dapat dilakukan kepada semua orang. Baptis menjadi simbol titik awal seseorang menerima keselamatan dari Allah. Oleh karena itu, calon baptisan haruslah meneguhkan imannya untuk menerima keselamatan. Mereka harus terlebih dahulu mengenal Yesus dan makna keselamatan yang akan mereka terima. Beberapa gereja biasanya mewajibkan calon baptisan terlebih dahulu menerima kelas untuk pengenalan. Beberapa gereja juga mengadakan semacam wawancara untuk memastikan bahwa calon baptisan tidak main-main dalam menerima baptisan ini. Hal ini sangat penting dilakukan terutama bagi orang-orang yang baru menerima iman Kristen setelah pindah dari agama lain sesuai ayat alkitab tentang pindah agama.
- Baptis Selam
Beberapa gereja masih melakukan sakramen baptis menggunakan baptis selam. Pendeta atau pastor bersama dengan calon baptisan akan masuk ke air bersama-sama. Cara pembaptisan Kristen ini dimulai dengan memasukkan calon baptisan ke dalam air sambil mengucapkan berkat. Selain berkat, biasanya juga terucap bahasa Roh sesuai ayat Alkitab tentang bahasa Roh. Setelah beberapa waktu, calon pembaptis keluar dari air. Beberapa gereja melakukannya dengan calon baptisan dalam posisi tidur, tetapi ada juga yang melakukannya dalam posisi duduk. Baptis selam dilakukan di kolam atau danau dengan jumlah air yang banyak.
- Baptis Percik
Namun, kita menyadari bahwa tidak semua gereja memiliki akses ke kolam, danau, ataupun wilayah perairan lainnya. Selain itu, ada orang-orang yang tidak bisa dipaksakan melakukan penyelaman karena kondisi tertentu seperti penyakit. Tentu saja kondisi ini tidak bisa menghalangi seseorang menerima baptisan. Oleh karena itu, beberapa gereja menerapkan cara pembaptisan Kristen berupa baptis percik.
Baptis percik tetap dilakukan menggunakan air. Namun, pendeta atau pastor hanya memercikkan atau menumpahkan air ke atas kepala calon baptisan sambil mengucapkan berkat. Cara pembaptisan Kristen ini dirasa cukup melambangkan baptisan. Bagaimanapun, Alkitab sendiri tidak pernah memaksakan satu metode pembaptisan. Hal yang terpenting saat pembaptisan adalah baptisan oleh Roh Kudus yang disimbolkan dengan adanya pengucapan berkat oleh pendeta atau pastor saat melakukan pembaptisan.
Beberapa orang menganggap baptis percik tidak boleh dilakukan karena tidak sesuai dengan yang Yesus lakukan. Namun, orang-orang lainnya mencoba memahami kondisi gereja dan orang-orang dengan kondisi khusus. Apapun cara pembaptisan Kristen yang dilakukan, kita perlu memahami bahwa kehadiran Roh Kudus lah yang menjadi poin terpenting dari pembaptisan.
Setelah dibaptis,kita harus sadar tentang apa yang harus kita lakukan setelah ini:
Di dalam Matius 3:2 ada suatu perintah dari Tuhan melalui Yohanes Pembaptis untuk bertobat. "bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat." Respon positif dari orang - orang yang mau bertobat yaitu menuruti perintah itu, dengan cara dibaptis (Matius 3:11) "Aku membaptis kamu dengan air sebagai tanda pertobatan......."
Tetapi ada perintah lagi setelah kita dibaptis yaitu "...hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan." (Matius 3:8). Inilah yang seharusnya kita lakukan. yaitu menghasilkan buah yang sesuai dengan pertobatan kita. apakah kehidupan sebelum kita dibaptis (kehidupan lama) merupakan buah yang sesuai dengan pertobatan kita? Tentu tidak.
Ada kisah di dalam Alkitab tentang Yesus yang mengutuk pohon ara (Mat 21:18-19)
21:18. Pada pagi-pagi hari dalam perjalanan-Nya kembali ke kota, Yesus merasa lapar.
21:19 Dekat jalan Ia melihat pohon ara lalu pergi ke situ, tetapi Ia tidak mendapat apa-apa pada pohon itu selain daun-daun saja. Kata-Nya kepada pohon itu: "Engkau tidak akan berbuah lagi selama-lamanya!" Dan seketika itu juga keringlah pohon ara itu.
Kenapa pohon ara itu dikutuk? tentu saja karena tidak menghasilkan buah.
Buah-buah apa saja yang harus kita hasilkan? (Roma 6:22) "....buah yang membawa kamu kepada pengudusan...." dan buah itu adalah buah-buah Roh (Galatia 5:22-23)
5:22 Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan
5:23 kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.
Apakah kita sudah memiliki buah-buah Roh itu? kalau belum marilah kita menerapkan hal-hal yang akan saya jelaskan di bawah ini. Dan saya yakin...kita akan menghasilkan buah yang sesuai dengan pertobatan kita, yaitu:
1. Yohanes 15:5 (Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.)
2. Tekun (lukas 8:15 ; Yang jatuh di tanah yang baik itu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, menyimpannya dalam hati yang baik dan mengeluarkan buah dalam ketekunan." )
Yang menyebabkan kita tidak berbuah:
1. Lukas 8:14 ( Yang jatuh dalam semak duri ialah orang yang telah mendengar firman itu, dan dalam pertumbuhan selanjutnya mereka terhimpit oleh kekuatiran dan kekayaan dan kenikmatan hidup, sehingga mereka tidak menghasilkan buah yang matang.
2. Perbuatan kegelapan (Efesus 5:11 ; Janganlah turut mengambil bagian dalam perbuatan-perbuatan kegelapan yang tidak berbuahkan apa-apa, tetapi sebaliknya telanjangilah perbuatan-perbuatan itu.)
Tinggallah di dalam Yesus dan bertekunlah di dalam:
1. Doa (Rm12:12)
2. Membaca Alkitab (1 Tim 4:13)
3. iman (Kis 14:22)
4. Menantikan Yesus (Why 3:10)
5. Memikul Salib (Ibrani 12:2)
6. Menyembah Tuhan (Dan 6:7)
7. Berbuat baik (Roma 2:7)
8. Dalam pengajaran dan persekutuan (Kis 2:42)
Tetapi jangan sekali - kali kita bertekun di dalam dosa (roma 6:1-2)
Sekian dan Mungkin itu saja yang dapat saya bagikan
Terimakasih,Tuham Yesus Memberkati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar